![]() |
Sumber: Google |
Terbungkam selipan lelah dari jeritan mungil yang menyesak
Di antara hantaman pekak
Merangkak
Jauhi Si Tamak
Gelegar tertakdir kisah
Torehkan bertubi derita
Noktah noktah tumpah ruah
Oleh kekuasa tak bertahta
Titipan telah kembali
Berjalan ke lorong abadi
Dia pergi terlalu pagi
Walau tak sempat lalui pagi
Juga MUJAHID
Memucat senyum syahid
bersama anyir pencipta aroma kasturi
Serpihan pinjaman menyusul pulang
lebur berlumur
darah menjadikan tanah semakin suci
penggalan itu, sudah berangsur ke surga
Duhai jiwa jiwa perindu damai
Melafal doa doa
Tiada rapuh terkulai jenuh
Tak kenal sadrah hanya tau tabah
Bersandar pada
Empatbelas empat dua
Terangi redup asa
Setia pada
penantian dua jari di titik temu
Sijunjung, 23 Agustus 2014
Share This :
0 komentar