![]() |
sumber: pixabay.com |
Sudah lama rinai merah mereda
bahkan jejak tiada menyisa
Tinggal aroma sebagai penanda
Nyawa melayang demi sebuah sabda
Katanya merdeka
Mengapa tegak masih timpang
Pertiwi merintih lirih
Sekedar lidah berkilah cinta
Memekik peduli ke ujung negeri
Peduli apa
Apa peduli?
Ah! Ikrar itu perkara mudah
Mudah-mudahan lupa, begitu?
Pejabat gila hormat
Rakyat lupa hakikat
tua, muda, Sama!
Masih di Bhinneka Tunggal Ika
Berbeda-beda tapi tetap satu
:lalai
Sang Saka lelah menjulang
Sementara tiang terbang hilang
Tujuhbelas sayap lumpuh
Garuda bertengger pasrah
Sijunjung, 16 Agustus 2014
Share This :
0 komentar