Oleh: Fika AJ, Hendi Nur Pratama, Novi Fitriani, Winda Husni
Adu
Beradu
Mata terbelalak
Otot terkuak
Otak menyalak
Menggelegak buncah
Sumpah serapah
Peduli siapa!
Siapa peduli!
Mata terbelalak
Otot terkuak
Otak menyalak
Menggelegak buncah
Sumpah serapah
Peduli siapa!
Siapa peduli!
Aku,
Dia,
Sama!
Sama!
Amarah berkelakar mencari pendekar
Ah, itu bukan diriku!
Tak perlu bercuap ria
Membantai setiap kata dengan dusta
Tapi,
Dinginkan akal!
Balas dengan hati yang panjang!
Tak perlu bercuap ria
Membantai setiap kata dengan dusta
Tapi,
Dinginkan akal!
Balas dengan hati yang panjang!
Mulut beradu mulut menjadi lumut
Tak perlu bersungut sungut
Tak perlu berkelut!
Membuat angan menjadi kalut,
kusut!
Tak perlu berkelut!
Membuat angan menjadi kalut,
kusut!
Bersandar di ambang ragu
Tertegun manakala iblis memanis senyum
Terhenyak oleh deru yang membelenggu
Terhenyak oleh deru yang membelenggu
Memilah,
Memilih ...
Senyap.
Senyap.
Lalu hujan mengulum gemuruh
Sampai terik berubah teduh
Dijemput larik larik mewarni
Dijemput larik larik mewarni
Sijunjung, Lampung, Semarang,
Amuntai, 24 Agustus 2014
Share This :
0 komentar