Oleh: Endang Indri Astuti, Fika AJ, Qona Noviati
Duri disengal ujung lisan
ditahan sesak
ditumpah sendak
lantak lantak jantung hati
ditumpah sendak
lantak lantak jantung hati
merah padam nyalang dinyala
laku-lakon lampias ruah
lupa arah lupa sesiapa
dihempas sa-ni sa-ni
lupa arah lupa sesiapa
dihempas sa-ni sa-ni
Bara menjelma arang
Sepuluh jemari enggan ditangkup
Tenggelam nurani, tak ingat mati
Maki-caci sekujur diri
Tenggelam nurani, tak ingat mati
Maki-caci sekujur diri
Setiba mendung bergelayut
kuungkap tanya pada malam
ke mana perginya pijar gemintang?
di langit mana ia berbinar?
harap terang tunjuki bidak takdirku
ke mana perginya pijar gemintang?
di langit mana ia berbinar?
harap terang tunjuki bidak takdirku
Entah ke mana kata
sisakan debu usang tak bernyawa
tinggallah sesal tiada makna
Hancur lebur, nadi terkubur
tinggallah sesal tiada makna
Hancur lebur, nadi terkubur
Batang tumbang, kalang kabut
Mengapa?
Ah! Masihkah tanya perlu jawaban
Bila semua tersia ego, dangkal akal
Harusnya 'ku tak begini dulu
Ah! Masihkah tanya perlu jawaban
Bila semua tersia ego, dangkal akal
Harusnya 'ku tak begini dulu
Klaten, Sijunjung, Yogyakarta, 14 September 2014
Share This :
0 komentar