Oleh: Fika AJ
![]() |
Credit: Pinterest |
O
katamu di suatu pagi yang lebih dingin dari beku
kita berada di dalam sebuah percakapan bisu
mungkin sekali waktu aku telah menghunus jantungmu
dengan kata-kata yang barangkali terasa ngilu
Aku meyakinkanmu
seperti pertama kali bertemu
kita pernah tenggelam dalam percakapan penuh candu
meski kantuk menyelimuti tatapan yang saat itu beradu
Tetapi kau telah lebih dulu
ditakhlukkan oleh mimpi yang sempat menggebu
Kini kita tak lebih dari sebuah keasingan yang kaku
walau di ujung lidah kita sama-sama bersembunyi kata rindu
Sijunjung, 30 Januari 2018
Share This :
Selalu suka puis2mu, Fika!
ReplyDeleteTapi yang ini betul-betul bikin nyesek:') Mungkin karena puisi ini seperti sedang mengiringi perasaan pembacanyanya (saya) wkwk, aku bacanya baper amat yaa,
Padahal tadi O, kupikir review judul novelnya Eka kurniawan._.
Ihh, kamu kok tahu aku kalau ngepost, sih, Ai? Padahal linknya belum dishare ke mana pun, lho. 😂 Makasih, hehe. Aku lebih suka puisi kamu, selalu bikin baper dalam situasi apa pun. Pokoknya kalau terbit harus kabarin aku, ya.
ReplyDeleteSukakkk gua yang ini AJ, lanjutin terus yah, jgn stuck stuck cam manusia lain.
ReplyDeleteMakasih udah mau gua paksa buat komen. Wkwkwkwk. Gua tunggu naskah 30 lembar loe yang hilang itu ya, Gia. Jangan sampai gw keburu ubanan nih.
ReplyDeletekarya yang begitu indah, ku sangat terkagum
ReplyDeleteselamat apa aja buat kamu yg disana.. semoga backlink ini abadi hehehe
ReplyDeleteThanks for share artikelnya..
ReplyDeleteLOVE THIS.
ReplyDeleteSejak kapan lu suka puisi?
ReplyDelete