Guratan senja mengusik
Saat bayang nan indah menyapa
Mengisi relung sukma
Menggetarkan seisi jiwa
Mengisi relung sukma
Menggetarkan seisi jiwa
Mencekat atma memerah durja
Dalam kiblat seiya sekata
Semilir pecahkan karang hampa
Ketika hilir-hulu adalah kita
Semilir pecahkan karang hampa
Ketika hilir-hulu adalah kita
Kukecap manis hadirmu dipejam
Lalu, mengapa meniada tanpa ucap
Jika sisasisa nyalang di maya, rasakah?
Jika sisasisa nyalang di maya, rasakah?
Lengah berpeluk kelabu
Pupus sukmaku atas kelana
Titik beku ingin cair tiba
Menunggu titik temu
Titik beku ingin cair tiba
Menunggu titik temu
Buram, tergores kenangan
Waktu melambat pelan
Gontai; rapuh
Gontai; rapuh
Di senja kelam kunanti malam
Malam datang kunanti siang
Mengenang khayal impian silam
Mengenang khayal impian silam
Kuyakin dirimu temui aku di sini
Di hati yang tak pernah lelah
Di jiwa yang selalu setia
Pada rasa yang tak pernah pudar
Di jiwa yang selalu setia
Pada rasa yang tak pernah pudar
Ketika hening telah tiba
Kurapalkan dedoa
Pada Tuhan Pemilik Hati Penguasa Maya
Kembalikan jiwa yang kunanti
Jika raga tak bisa bertemu
Temukan kami di kekal-Mu kelak
Pada Tuhan Pemilik Hati Penguasa Maya
Kembalikan jiwa yang kunanti
Jika raga tak bisa bertemu
Temukan kami di kekal-Mu kelak
Sijunjung, Lampung, Semarang, Amuntai, 31 Agustus 2014
Share This :
0 komentar