Kidung iblis terlantun indah
Mendayu-dayu sampai mabuk
Kini permata jadi bata, fantasi kalahkan logika
Aku beriman pada surga dan neraka
Inilah surga! Harta, wanita, dan tahta
Juga jahanam manakala ketiganya tak ada
Harta menjelma gulita, seketika hilang makna
Sementara Si Wanita terus meminta,
"Mana bayaran yang engkau janjikan?"
Sang tahta lenyap lalu hina
Ah, apa benar masih di surga?
Ataukah sekadar ilusi?
Embusan angin mengantar lamunan
Menoleh bayangan masa lalu
Naluri bejat dan fitrah suci bertarung
Jalanan setapak ini berhiaskan tanya:
adakah yang bisa membantu?
Raga menggigil berpeluhkan dosa
Jiwa kaku bersesakkan sesal
Mengoyak batin, menyiksa diri
Tuhan!
Tunjukkan lentera
Agar jiwa tak tenggelam sia-sia
Ayunan kaki merambat berat
Mungkinkah langkah telah di ujung waktu?
Aku gemetar
Lunglai melukis pucat
Oh, janji yang dulu terikrar
Desah tak beraturan
Gamang
Dunia, apa aku tak di sini lagi?
Mengerikan!
Mata terbelalak, sakit tiada terkira
Ingin berteriak tetapi lidah terlanjur kelu
Meronta kejang
Tarikan maha dahsyat
Perlahan kelabu, hitam
Aku pulang!
Obrolan Biru, Penghujung Juli, 2014
Share This :
0 komentar