Jika mendengar kata bazar, yang diingat orang adalah sesuatu yang murah. Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri di masyarakat. Tidak terkecuali bagi saya. Dengan alasan kapan lagi, sebab hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu, maka saya langsung meluncur ke TKP.
Bazar ini diadakan dalam rangka ulang tahun Kabupaten saya, Kabupaten Sijunjung (ada yang dari Sijunjung juga?). Semoga tambah umur tambah makmur (Aamiin).
Memasuki kawasan bazar, kita langsung dihadapkan dengan berbagai macam pakaian. Di antara pakaian belantara, mata saya menangkap sesuatu. Ada buku! Kemudian saya langsung sumbringah seperti anak kecil yang melihat mainan. Mulai dari Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Buya Hamka) sampai novel Pulang (Tere Liye). Semua ada. Saya langsung jelalatan melihat mereka berbaris manis. Pokoknya ingin memborong.
Namun harganya benar-benar menodai niat suci ini. Ya, buku-buku Tere Liye memang mahal. Saya paham. Tapi dipangkas menjadi Rp. 35.000 rasanya kurang wajar. Saya curiga.
Mungkinkah ini buku bajakan?
Memang sebagian orang tidak mempermasalahkan bajakan atau asli. Malah lebih memilih bajakan karena harganya. Siapa yang tidak tergiur dengan harga murah? Tapi jika harus mendzolimi orang lain. Saya berpikir ulang.
Karena ragu maka tidak jadi saya beli. Bukan takut dipenjara atau didenda. Melainkan karena menghargai jerih payah penulis. Apalagi saya juga bercita-cita menjadi penulis (Aamiin).
Untuk menulis sebuah buku, penulis seringkali melakukan riset. Menghabiskan waktu berbulan-bulan. Menunggu cetak. Berbagi hasil dengan penerbit. Setelah itu pun masih dipotong pajak. Hanya sedikit yang mereka terima. Apakah kita tidak mau membayar yang sedikit itu?
Oh iya, ini baru hipotesis saya saja. Karena tidak semua buku murah itu bajakan.
Berikut ciri-ciri buku bajakan:
1. Harganya jauh lebih murah,
2. Kertasnya buram, ada noda-noda hitam bekas fotokopi.
3. Gambar ilustrasinya tidak jelas.
4. Sampulnya datar dan pucat, buku asli biasanya pada sampul terdapat bagian yang menonjol saat diraba.
Semoga kita bisa menjadi pembeli bijak dengan menghargai para penulis.
Share This :
Saya pernah membeli karya tere liye, Burlian hanya 10 ribu dan itu buku asli. merasa beruntung :D
ReplyDeleteMerasa iri. :'(
Deletesy lom pernh beli novel di bazar..klo di bazar kalah sm buku anak2..klo di gramed mungkinkah bajakan?? soalnya sy selalu beli di gramed
ReplyDelete99persen menurut penelitian abal abal saya, asli semua..., yg 1% nya ngga tau ya
Deletesy lom pernh beli novel di bazar..klo di bazar kalah sm buku anak2..klo di gramed mungkinkah bajakan?? soalnya sy selalu beli di gramed
ReplyDeleteUntuk beberapa jenis buku Saya lebih suka di loak an, ngga papa deh bolong en lecet dikit, yang penting isinya dan bisa dapet banyak *emakpelitmodeon
ReplyDeleteOh gitu yach...
ReplyDeleteBaru nyadar, sekarang...Kalo ga semua buku murni dr penerbit aslinya...maklum kurang intens...cz biasanya beli d gramed, kalo selain disana biasanya karena tertarik aja ama materi buku jadi kurang intens ttg itu asli pa kw. Okay next time aq lebih aware...makasih mb fika udah mengingatkan
Sepakat, jangan beli yang bajakan. Kasian yang nulis. Klo mau yang murah emg nunggu bazar aja, tp buku lama jadinya. Hehehe.
ReplyDeleteSemangat Fika. :)