-->
BLANTERWISDOM101

Kenapa Fokus pada Hasil Justru Membuatmu tak Berhasil?


Source: Pixabay

Being a big dreamer and a good planner are nothing if you are a great procrastinator.

Seseorang boleh punya mimpi paling besar, perencanaan paling matang, tetapi jika ia punya satu saja alasan untuk menunda dalam mewujudkan impiannya, maka ia tak lebih dari sekadar menghayal. Dan itu sangat mudah, semua orang bisa melakukannya. 

Saya harus bilang kalau saya adalah salah satu orangnya. Mimpi saya besar, rencana saya jelas, tetapi saya selalu punya alasan yang 'tepat' untuk menangguhkannya sampai batas waktu yang tak ditentukan. Yang pasti bukan sekarang. Belum siap. Masih ada ini dan itu yang perlu dilakukan. Masih menunggu momen yang tepat. Nanti pasti ada saatnya. Tapi belum tahu kapan.

Continuous improvement is better than delayed perfection. (Mark Twain)

Begitulah cara aman saya untuk meyakinkan diri. Sangat piawai dalam membangun alasan agar tidak terkesan seperti seorang pecundang. Yang kalah sebelum berjuang. Yang menyerah sebelum mencoba. Yang mundur sebelum berperang. Yang sebenarnya tidak ingin siapa pun tahu kalau saya hanya takut. Iya, bahkan saya sendiri pun tidak menyadarinya. Kebohongan ini memang terlalu manis untuk saya curigai. Alasan-alasan yang saya buat juga cukup meyakinkan untuk dipercaya. Sehingga saya terjebak dalam tahun-tahun yang penuh dengan angan-angan.

Saya selalu bisa membayangkan seperti apa rencana-rencana saya akan terwujud. Dan ini membebani saya apabila ternyata hasilnya tidak sesuai seperti yang saya inginkan. Saya ingin menulis, tapi bagaimana jika tulisan saya tidak bagus dan tidak ada yang membaca? Saya punya ide cemerlang, tetapi bagaimana jika saya tidak bisa membuatnya secemerlang seperti yang ada di dalam benak saya?

Perfectionism is the mother of procrastination. (Michael Hyatt)

Dan untuk itulah saya menunggu. Menunggu waktu yang tepat, yang sebenarnya bukan untuk mewujudkan melainkan untuk melupakannya. Sampai keinginan itu pudar dan hasrat itu hilang. Lalu kemudian saya lupa bahwa saya pernah punya mimpi. Saya yakin saya tidak sendiri. Ada banyak orang yang mengalami hal yang sama. Menunggu untuk mewujudkan tetapi kemudian memilih untuk menguburnya.

Yang terjadi adalah kita terlalu fokus pada hasil, yang bukannya memotivasi tapi malah membebani. Kita lupa kalau di balik hasil yang kita idam-idamkan, selalu ada perjuangan yang kita takutkan. Dari rencana ke hasil itu ada jarak yang harus ditempuh dengan berbagai macam proses dan perjuangan. Yang bahkan tekad dan keberanian pun tak cukup untuk menaklukkannya. Hambatan dan masalah akan selalu datang untuk menyiutkan nyali. Baik dari luar maupun dari dalam. Baik dari lingkungan maupun dari diri sendiri.

Kabar baiknya adalah kita tidak butuh semangat yang membara-bara, yah, karena bara itu mudah sekali padam. Tidak bisa diandalkan dalam jangka panjang. Yang kita butuhkan adalah cara pandang yang benar. Sehingga konsisten bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.

Ada 2 hal penting yang harus selalu diingat. Pertama, di dalam sebuah proses terdapat ruang untuk perkembangan. Proses berarti perubahan, dan sesuatu yang ditekuni secara terus menerus hanya akan berubah ke arah yang lebih baik. Teknologi bisa menjadi contoh yang sangat tepat. Ia tidak serta merta menjadi secanggih seperti sekarang. Tetapi memerlukan proses yang sangat panjang untuk berkembang dan masih akan terus berkembang seiring zaman. Dan kita sesungguhnya punya komponen dan kapasitas  yang jauh lebih canggih dari teknologi. Tetapi kita harus melewati fase 'telepon' dulu sebelum bisa berkembang menjadi 'smartphone'. Proses adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.

Sesuatu yang ditekuni secara terus menerus hanya akan berubah ke arah yang lebih baik.

Kedua, kegagalan adalah kesempatan untuk belajar hal baru. Ketika ingin mencapai sesuatu, sebenarnya kita tak perlu harus bingung. Karena kegagalan ada untuk memandu kita ke arah yang tepat. Tentang apa saja yang harus dilakukan dan tidak dilakukan dalam mencapai sesuatu. Pada hakikatnya, kegagalan akan mengarahkan kita jauh lebih baik dari rencana yang kita buat, dan proses akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dari yang pernah kita bayangkan.

Semangat  yang dimiliki suatu saat pasti akan berkurang, tetapi pemahaman yang benar tidak akan pernah hilang. Dan inilah alasan kenapa saya akhirnya berani untuk kembali memposting tulisan di blog ini. Meski tidak tahu mau menulis apa, tidak peduli hasilnya akan bagaimana, yang penting coba dulu. Selama ini saya telah berusaha untuk mengontrol hasil, padahal itu di luar kendali saya. Yang bisa saya lakukan adalah fokus pada usaha dan mencintai proses sebagai bukti bahwa saya sedang berkembang. Dan perkembangan itu hanya bisa dilihat jika saya mencoba dan terus mengulanginya. Yang jelas, berkembang berarti terus berubah, sementara berhasil berarti selesai.
Share This :
Fika AJ

Blogger, Writer, Translator.

0 komentar

Berikan komentar dan dapatkan kunjungan balik